Mar 17, 2006

9 NAGA -dah lama tak rasa puas cam nie-

finally.... aku dapat gak tengok 9 NAGA.... one word to describe perasaan aku lepas tengok filem ni... PUAS!

ok..ok.. pertama sebab waktu aku tengok tu hari isnin so.... aku sorang jer dalam panggung yang besar... yes alone... heh... duduk tengah2 audio cun... tanpa sebarang ganguan...

kedua pasal filem nie berjaya menanggalkan topeng ego kat muka aku...(hey setiap orang ada ego masing2) aku menangis macam sial dalam panggung ha ha ha (sib baik takde orang!)

sebuah filem tearjerker yang berjaya.... tak tau nak mula dari mana ni... ok...ok... mula dari poster filem. tagline 'manusia terbaik adalah penjahat' (pada asalnya adalah 'manusia terbaik di indonesia adalah penjahat') namun tagline ini bukan sekadar kontroversional... Rudi Soedjarwo (pengarah filem ini) membuat penjelasan...

“Seseorang yang mengawali hidupnya dengan kesalahan, dan sesuatu terjadi dan membuat mereka sadar bahwa mereka enggak menghargai apa yang mereka punya, dan mereka berniat memperbaiki sebelum terlambat,"

filem dibuka dengan air sungai yang mengalir dan dendangan lagu yang tragis... sungai itu seolah berbisik tentang rahsia yang ada di dasarnya... kemudian mucul seorang lelaki (Marwan)... seorang suami... juga seorang ayah... berjalan di sebuah lorong kawasan setinggan yang basah. tergantung sebuah beg berat dibahunya simbolik kepada beban yang dia tanggungi... pada dan akan yang sentiasa dalam hidupnya... dia menemui Donny yang sedang bermain bola dengan adiknya... memberitahu... ada tugas yang mesti di selesaikan... keduanya mencari Lenny yang duduk di di g
erai tuak sambil memerhati seorang pelayan cantik.

gambaran berubah sunyi... sebuah tempat gelap... mereka berdiri... tak bersuara... seorang manusia... tubuhnya di ikat dam muka nya di tutup... melutut tak jauh dari marwan... suara letusan dari pistol yang marwan genggam kemas memecah sunyi malam... dua das tembakan... mayat di bunkus dan di humban kedalam sungai..... ya.... ini tugas mereka... jalan hidup mereka... punca nafkah mereka...

jalan hidup yang dilalui dengan siksa... Donny ber pewatakan rasional dan bijak antara mereka mahu emulakan hidup baru... namun setiap 'rombakan' hidup pasti perlukan usaha yang amat besar... apalagi dalam 'dunia' yang berputar dengan 'kertas yang agung'... dan untuk terakhir kali tugas dijalankan... merupakan terakhir kali dunia dirasakan... Donny 'rebah'... mati di tangan Marwan tanpa sengaja... dalam satu babak yang ironi...


seolah bertambah berat beban yang Marwan galas... deraian airmata pasti bukan jalan keluar dari segalanya... dan demi menebus salahnya... mencari jalan pengampunan... bukan hanya kerana kematian Donny... tapi pengampunan untuk segalanya... kelalaian pada isterinya, anak kecilnya, pada dirinya, juga pada mereka yang di sekitarnya...

disaat segalanya disangka akan mula reda... keperluan hidup mengikat manusia... Melihat isterinya dan anak perluka hidup baru... di lingkungan baru... Marwan meminta wang tugasa
n terakhirnya bersama Donny... namun aliran sungai juga terkadang terhenti... Marwan membunuh 'orang kuat' dan mencuri wang mereka... dengan wang itu... Marwan capai kan cita isterinya... sebuah rumah baru... Marwan meminta Lenny untuk menjaga isteri dan anaknya... kerana dia akan pergi untuk seketika... menyerah diri pada undang-undang.

kaku Marwan berdiri... dimana rumah besi yang akan di diaminya hanya beberapa langkah lagi... Marwan mendapat berita... Lenny telah di culik oleh konco 'orang kuat'... dan meminta Marwan memulangkan apa yang telah di ambil... dia kembali ke rumah... melihat isteri dan anaknya bermain di taman... di tinggal kannya warkah terakhir untuk isterinya... di tanggalkan jaket hitamnya... dan disarung pakaian putih hasil kaitan isterinya...


Marwan di tempat yang dijanjikan... sebuah beg besar ditangannya... Lenny dilepaskan dan kata terakhir di lafaskan... "jalan terus... jangan belok-belok... jangan toleh ke belakang... terus aja" ayat yang bukan saja bermaksud untuk tingkah... tapi juga pesanan Marwan pada Lenny... jangan kau ulangi cara hidupmu ini... teruslah menuju hari depan... jangan melencong... jalani hidup yang 'lurus'... sejarah berlalu... masa depan... adalah arah mu...

apa yang ada dalam beg besar itu cuma potongan kertas... tak ada yang lain... Marwan tersenyum... dan bunyi letusan pistol bergema... Marwan rebah... Lenny yang berjalan perlahan terhenti (tersentak dengan bunyi letusan itu)... dan berjalan semula... tak dapat tertahan... berderai airmata nya... seperti anak kecil kehilangan saudaranya... namun Lenny terus berjalan... meredah
malam.

di rumah... isteri Marwan menjumpai surat yang ditulis suaminya... terkandung pesanan dan pujian "terima kasih kerana telah menyediakan rumah yang indah buat aku... rumah yang paling nyaman... penuh kasih sayang... rumah itu adalah hatimu" (lebih kurang la... aku tak brapa ingat sangat)... tak mampu bersuara... cuma linangan air mata...

isteri Marwan dan anaknya kini dijaga Lenny... di sebuah rumah baru yang dibelikan oleh Marwan
tanpa pengetahuan mereka........

aduih letih nya taip ayat formal... (macam formal)... ha... ni aku crita lebih apa yang boleh... pasal panjang sangat kalo nak di cerita detail.... aku tak reti sangat 'bahasa filem'... tapi aku suka segalanya pasal filem nie... payah aku nak ceritakan... tengok sendiri bila VCD dia kuar karang... pasal kat panggung tayangan dah abis kot.....

“Pengampunan hanya diciptakan untuk orang yang berdosa, dan surga diciptakan untuk orang yang memperbaikinya". - Fauzi Baadila

Mar 9, 2006

HAPPY BIRTHDAY TO ME.....

biasanya kita akan sambutnya dengan gembira, gelak ketawa,... seolah kita baru sahaja dilahirkan..... yang pada hakikatnya kita baru sahaja melangkah ke alam yang orang gelar sebagai alam "DEWASA". dan bermula dari detik itu jugak segala beban & tanggung jawab mula menambahkan "daya tarikan graviti kepadanya" (paham?). kita perlu bertindak/berfikir/dan membuat keputusan dengan lebih matang.

memang tak salah kalau kita cuma nak jadi diri kita, nak lalui hidup dengan cara kita. kita tak mau jadi hipokrit... aku bukan bercakap tentang "riot" atau "amalan hidup tak beradat/adab"... BUKAN.... jauh sekali... tapi percayalah hipokrit itu yang sentiasa berkisar dalam kehidupan yang manusia gelarkan sebagai "tamadun". dan lama kelamaan kita telah terbiasa dengan "wajah palsu" dan "topeng" yang wujud cuma di luaran.... dan kata2 "jangan menilai buku dari kulitnya" berkesudahan sebagai kata pujangga saja. dan jika kita terus kekal dengan apa yang kita anggap sebagi "the real me" masyarakat akan memandang kita sebagai entiti yang
"tiada didikan sosial".........




merepek lagi aku nie....... patutnya title post nie saja nak merepekssss3

Mar 3, 2006

stoopid shit.... what have i done!

ada kalanya bila kita terbawa oleh perasaan semata2 kita akan melakukan perkara yang.... well.... bodoh.

yes... aku dah buat benda bodoh.... yang paling bodoh skali yang aku penah buat dalam seumur hidup aku yang 'kurang bijak' nie....

dan akhir nya aku menyesal disebabkan kebodohan aku dalam melalui jalan hidup aku sebagai manusia yang berakal.

satu hubungan yang aku putuskan... tanpa aku alas dengan fikiran yang jernih... rasional... logik!

cuma mengikut kata rasa... kata hati... aku rasa selama ini aku yang terluka... rupa2 nya... aku yang melukakan...

seorang insan yang aku paling hormat dan sanjung dalam hidup aku... seorang yang merupakan priority dalam hidup aku... mengatasi segalanya...

mungkin air mata tak akan cukup untuk membasuh kebodohan yang telah aku lakukan... lagikan pula kata maaf yang aku lafazkan... atau mungkin darah aku pun... tak akan setimpal...

semoga tuhan lembutkan hatinya... untuk menerima aku yang bodoh ini semula.... sebagai sahabat nya....

Total Pageviews