Jun 16, 2010

merpati putih ku..

tak pernah ingin utk menekap sayap merpati putih ku... apa lagi menyekat kebebasannya dengan sangkar.. kicau hiba nya pasti merundum sedih ku...

maka ku biarkan ia bebas terbang menggapai dunia nya...

awan2 dan ranting2 tinggi...

dan aku saban hari menunggu...

dalam risau aku tenang... dalam menangis aku senyum...

entah kau kedinginan bila hujan.. entah hilang nafas bila di kejar helang... entah makan bila kelaparan...

sekali sekala kelibat mu datang... bebrapa saat dan kau hilang...

kicau mu masih ku dengar... namun dimana jasad mu merpati ku... pulanglah untuk seketika... ubati hati ini...

jika suatu hari nanti patah ranting itu... jika badai datang membawa pergi awan2 mu... datanglah padaku...

insyaAllah selagi nyawa ini masih di jasad ku. ku lindungi tubuh kecil mu...

dan bila kau ingin terbang semula.. akan ku anjung kau setingginya dalam telapak tangan ku...

terbanglah...

berbahgialah....

ku sembunyikan hati yang semakin bernanah..

suatu hari nanti bila kau rindukan aku.. jeritlah namaku... pasti aku datang padamu...

tapi bila aku tak muncul untuk mengubat rindu mu...

jawapannya hanya satu wahai merpati putih ku...

aku telah pergi menemui TUHAN ku.....


sebelum tibanya waktu itu... aku masih mendongak langit... tersenyum melihat kau berkicau riang di celah awan...

apa?
kenapa aku menangis?
tidak... aku menangis gembira........... melihat kau bahgia....
ingin aku ikut serta... tapi aku tak punya sayap sepertimu...
alasan ku...


p/s: merpati putih itu matahari ku.. cahayanya sebening kristal hati ku.

No comments:

Post a Comment

Total Pageviews