Nov 12, 2011

bila embun kesiangan

inginnya untuk melihat siang
setiap kali terlihat bias jingga di kaki langit..

benci! muak aku pada dingin!
muak! benci aku pada gelap!

diciptakan sesuatu untuk sesuatu
membujur maka berlalulah
melintang pula jangan di patah
sesuatu di ciptakan untuk sesuatu
tapi yang itu bukan untuk mu

benci! muak aku pada dingin!
muak! benci aku pada gelap!

maka yang membujur tak sempat terlihat
yang melintang bertabur di langgar patah
seakan tak wujud sempadan batas
dilihat yang dulu hanya di dengar
dirasa yang dulunya berandai-andai


terangnya siang! indahnya menyilaukan!
hangatnya sungguh mengasyikkan!
biarkan aku bersama siang!
biarkan aku hingga ke petang!
ingin ku lihat matahari kan pulang!
apa benar seperti ku dengar?

.....

siang, bencikah kau akan aku?
hangat mesra mu kini sakiti aku.

diciptakan sesuatu untuk sesuatu
membujur maka berlalulah
melintang pula jangan di patah
sesuatu di ciptakan untuk sesuatu
tapi yang itu bukan untuk mu

bukan benci siang pada mu
yang tak di undang menyusul datang
akibat peraturan yang tak kau pedulikan
kemarau lah yang pasti bertandang
bila embun kesiangan.

No comments:

Post a Comment

Total Pageviews